Rabu, 11 Maret 2015

Sapi kuwi rojo koyone wong Tani



Namaku Rusman RT 01 RW 03 Dukuh, Desa Tegaldowo, anak ke 2 (Dua) dari 3 (tiga) bersaudara,  aku lahir dari keluarga petani. Desaku termasuk di kawasan pegunungan kendeng utara.
Mayoritas  besar  warga Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang berprofesi sebagi petani. Pekerjaan menjadi petani sudah turun temurun di lakukan oleh keluarga dan leluhurku.
 Selain bertani membantu pekerjaan orangtuaku di ladang, aku juga memelihara 2 ekor sapi. Setiap pagi aku selalu bangun pagi, untuk membersihkan kandang sapi, memberi makan dan minum serta memandikan sapi lalu menuju ke ladang untuk bekerja. Sebelum aku pulang dari ladang, aku menyempatkan diri untuk ngaret (mengambil rumput) untuk di bawa pulang buat makanan sapi. Aku tidak perlu repot-repot membeli makanan ternak karena di sekitar ladangku rumput sangat melimpah.
Semenjak aku memelihara sapi banyak manfaat dan penghasilan yang aku dapat. Secara ekonomis harga jual sapi sangat mahal, dan itu sangat membantu perekonomian dalam keluarga. Kebetulan sapi yang aku pelihara betina, jadi hampir tiap tahun beranak. Dari satu anakan sapi umur 1 tahun di hargai sekitar Rp. 10.000.000(sepuluh juta rupiah) 


Disaat musim tanam, aku dan keluargaku juga sangat terbantu karena sapi yang aku pelihara berguna untuk mluku (membajak ladang) dan tidak perlu menyewa traktor dari tetangga. Setelah selesai membajak ladang biasanya sapi aku nggon (mengembala) di sekitar ladang sampai sore hari.
Di belakang rumahku sengaja membuat tempat khusus untuk menampung kotoran sapi demi menjaga lingkungan rumahku agar tetap nyaman dan tidak kotor. Dari hasil kotoran sapi yang sudah terkumpul itu biasanya dalam satu tahun dua kali aku mengambilnya dan di bawa ke ladang untuk memupuk semua jenis tanaman. Disini aku tidak perlu membeli pupuk karena sudah punya pupuk kandang sendiri.

Aku menjalani pekerjaan ini dengan senang hati, dan aku masih ingat pesan simbahku dulu, “sapi kuwi rojo koyone wong tani”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar